Tantangan LSP Jika Masih Menggunakan Proses Sertifikasi Manual, NAS Online Hadirkan Solusi

Berita

Jakarta, November 2025 – Banyak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di Indonesia hingga kini masih mengandalkan proses manual dalam pengelolaan sertifikasi, mulai dari penggunaan Excel, WhatsApp, hingga arsip fisik. Cara kerja manual ini tidak hanya menyulitkan administrasi, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas layanan dan akurasi data.

Berikut beberapa tantangan yang paling sering dialami LSP ketika proses sertifikasi belum terdigitalisasi.

1. Rawan Error dalam Pengelolaan Data

Penginputan data secara manual melalui Excel atau formulir kertas meningkatkan risiko kesalahan manusia (human error). Data peserta, asesor, maupun dokumen pendukung cenderung tidak stabil karena tidak memiliki sistem pengecekan otomatis.

2. Data Tersebar di Banyak Media, Sulit Ditelusuri

Banyak LSP mengelola data melalui berbagai saluran seperti:

  • Excel di perangkat yang berbeda,
  • WhatsApp untuk pengiriman dokumen,
  • Arsip fisik yang menumpuk di kantor.

Kondisi ini membuat proses verifikasi, pelacakan data, hingga penjadwalan asesmen menjadi lebih lama dan tidak terorganisir.

3. Tidak Efisien & Menyita Banyak Waktu

Form kertas yang harus dicetak, ditandatangani, dipindai, dan diarsipkan membuat alur sertifikasi tidak efisien. Proses yang seharusnya bisa dilakukan secara cepat berubah menjadi lambat karena menunggu dokumen fisik.

4. Menyulitkan Proses Audit

Salah satu tuntutan utama LSP adalah keteraturan administrasi dan kesiapan menghadapi audit. Dengan data yang tersebar dan tidak terintegrasi, proses audit menjadi memakan waktu karena dokumen harus dicari manual satu per satu.

5. Verifikasi Formulir Kertas Menghambat Layanan

Formulir kertas (form asesmen, bukti kompetensi, checklist, dan lain-lain) sering menumpuk di meja admin. Proses pengecekan manual membuat durasi layanan menjadi lebih lambat, bahkan berpotensi terjadi salah penilaian.

Digitalisasi Menjadi Kebutuhan Mendesak bagi LSP

Melihat berbagai tantangan tersebut, digitalisasi proses sertifikasi menjadi langkah penting untuk meningkatkan akurasi data, transparansi, efisiensi layanan, kemudahan audit, dan kenyamanan peserta maupun Asesor. 

NAS Online sebagai penyedia sistem manajemen sertifikasi berbasis digital menghadirkan solusi E–Form, dashboard monitoring, serta integrasi data yang dapat membantu LSP beralih dari proses manual menuju sistem yang lebih modern dan terstandarisasi.

Dengan penggunaan platform terpusat, seluruh alur sertifikasi mulai dari pendaftaran, verifikasi dokumen, asesmen, hingga pelaporan dapat dilakukan lebih cepat, aman, dan terintegrasi. Tantangan LSP yang masih menggunakan proses sertifikasi manual adalah isu yang nyata dan sering terjadi. Namun melalui pemanfaatan teknologi digital, LSP dapat meningkatkan kualitas layanan sekaligus memenuhi standar yang ditetapkan BNSP maupun SKKNI. Untuk informasi lebih lanjut tentang digitalisasi sistem sertifikasi, kunjungi akun Instagram NAS Online atau website resmi NAS Online. 

Tags :